EXPOSKOTA.COM–Para penganggur harus mendapatkan kesempatan kerja yang seluas-luasnya. Jangan hanya jadi penonton di negerinya sendiri. Jangan juga ibarat pepatah , tikus mati di lumbung padi .
Marulloh, aktifis buruh yang juga tokoh pemuda Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, mencermati, bahwa Kabupaten Bekasi telah memiliki Peraturan Daerah ( Perda) No 04/2016 tentang ketenagakerjaan.
Perda tersebut, lanjut Marulloh, telah mengamanahkan agar diberikan kesempatan kerja yang seluas-luasnya kepada masyarakat lokal. Namun demikian, lanjut Marulloh, nyatanya juga masih begitu banyak kaum penganggur di Kabupaten Bekasi.
” Kita punya Kawasan Industri terbesar di Asia Tenggara, namun warga Bekasi, bahkan yang baru saja menyelesaikan pendidikan, masih banyak yang susah cari kerja,” tegas Marulloh.
Sungguh satu hal yang ironis, ketika beberapa waktu lalu ratusan warga demo ke gedung bupati sambil membawa surat lamaran kerja . Ratusan warga yang menamakan dirinya kaum penganggur itu, menitipkan lamaran ke Pj Bupai Bekasi. Namun sampai sekarang pun tak jelas bagaimana nasib surat lamaran tersebut.
Membenahi situasi dan kondisi lapangan kerja di Kabupaten Bekasi yang carut marut, memang harus dengan satu cara : ada orang legislatif yang ikutan tangan .
Sekedar demo menuntut pekerjaan, papar Marulloh, terkadang memang tidak membuahkan hasil yang diinginkan. Harus ada orang ( legislator) di dalamnya untuk antara lain membuat regulasi yang berpihak kepada tenaga kerja.
Atas keinginan luhur memperjuangkan nasib para penganggur dan kesejahteraan kaum buruh, Marulloh ingin terlibat di dalamnya sebagai legislator. Maka perjuangan itu ia ingin wujudkan untuk maju ke Pemilihan Legislatif dengan menjadi Calon Legislatif dari Partai Buruh di Daerah Pemulihan 5 ( Babelan , Tarumajaya dan Muara gembong)..
Oleh karenanya, Marulloh meminta dukungan dan doa restu dari masyarakat luas di daerah pemilihannya untuk bisa menjadi anggota legislatif. Babelan, Tarumajaya dan Muara gembong yang merupakan wilayah utara, derap pembangunannya juga masih tertinggal dibandingkan dengan wilayah Selatan.
Untuk itu, Marulloh pun mengajak warga di tiga wilayah kecamatan itu untuk terus bersama-sama mengawal pembangunan di wilayah Utara. ( agus suzana)