EXPOSKOTA.COM-Meninggalkan jabatannya sebagai Penjabat Bupati Bekasi, sebagai pejabat tinggi pratama di Jawa Barat dengan usia kerja ( pensiun) hingga lima tahun lagi, sejatinya sebuah pengorbanan luar biasa demi memasuki arena sebagai calon Bupati Bekasi pada kontestasi Pilkada Kabupaten Bekasi 2024 ini.
“Ya, itu tentulah sebuah pengorbanan yang luar biasa,” ujar H.Romli HM, yang juga calon Wakil Bupati Bekasi, mendampingi Dani Ramdan, mengomentari pasangannya di Pilkada Kabupaten Bekasi tersebut.
Sebelum mendaftarkan diri sebagai calon Bupati Bekasi, lanjut Romli, Dani Ramdan adalah Penjabat ( Pj) Bupati Bekasi. Selain itu, sesuai aturan main yang berlaku, seorang ASN ( Aparatur Sipil Negara) yang akan mengikuti Pilkada, Dani pun harus mundur sebagai ASN. Dengan demikian, jabatan definitifnya sebagai Kepala Badan Pelaksana Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Provinsi Jawa Barat, pun dengan otomatis ditinggalkannya.
” Tidak semua pejabat, baik sipil maupun militer, yang berani mengambil keputusan untuk mundur dari jabatannya demi mengikuti Pilkada, karena masih mempertimbangkan jika kalah sudah tak punya jabatan lagi,” terang Romli kepada EXPOSKOTA.COM , Kamis Malam, di rumahnya usai pengajian bersama warga dan pendukungnya.
Memang demikian adanya. Banyak juga pejabat yang menolak ketika ditawarkan menjadi peserta Pilkada karena merasa sayang dengan jabatannya yang harus ditiggalkan. Apalagi jika usia kerjanya masih panjang, setidaknya lebih dari lima tahun. Itu memang hal yang wajar, karena dalam pertarungan Pilkada ada yang menang dan ada yang harus kalah.
Namun, tegas Romli, tidak demikian halnya bagi seseorang Dani Ramdan. Demi keinginannya membangun Kabupaten Bekasi, Dani , lanjut Romli, ikhlas meninggalkan semua predikat jabatan yang ada pada dirinya.
Bahwa calon Bupati Bekasi Dani Ramdan sering diviralkan sebagai bukan putra daerah, menurut Romli itu hal yang wajar karena setiap calon atau pendukungnya pastilah selalu mencari kekurangan dari calon lainnya.
Namun satu hal, tegas Romli, dari sekitar 3 juta penduduk Kabupaten Bekasi, kini sebagian besarnya adalah pendatang dari luar Bekasi. Jadi menurut Romli, Ikhwal putra daerah atau bukan putra daerah sudah tidak relevan lagi menjadi perdebatan saat ini.
Di sisi lain, ujar Romli, kita sebagai putra Bekasi harusnya bangga ada putra daerah yang mau mencalonkan diri sebagai calon Bupati demi bisa membangun Kabupaten Bekasi. Apalagi orang yang akan mencalonkan diri sebagai calon bupati itu telah ikhlas melepas jabatannya sebagai aparatur sipil negara.
Mendampingi Dani Ramdan pada pemilihan kepala daerah ( Pilkada) Kabupaten Bekasi, Romli sebagai calon wakil bupati merasa pas dengan Dani Ramdan. Dani, kata Romli, sebagai Pj Bupati Bekasi selama tiga tahun telah membuktikan kinerjanya.
“Kami tak ingin banyak menyanjung terhadap prestasi Pak Dani ketika sekitar tiga tahun menjadi Pj Bupati. Tetapi masyarakat bisa melihat fakta di lapangan,” tegas Romli.
Bahkan di masa-masa sulit saat Pandemi Virus Corona-19 saat dimana Dani Randan memulai tugasnya sebagai Pj Bupati Bekasi, Dani mampu mengajak jajaran Pemerintah Kabupaten Bekasi dan Forkopimda menekan korban pandemi seminimal mungkin. ( agus suzana)