EXPOSKOTA-Sebagai Kepala Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air pada Dinas Sumber Daya Air , Bina Marga dan Bina Kontruksi bolehlah mendapat acungan jempol. Dia adalah Sukmawatty. K, ST, MT.
Membidangi pengelolaan sumber daya air di Kabupaten Bekasi, Sukma memang harus banyak berada di lapangan. Salah satunya misalnya melihat kondisi saluran air di sejumlah kali yang memang banyak yang dangkal karena sedimentasi dan juga karena tumpukan sampah.
Hal yang membuatnya prihatin adalah dengan tidak berfungsinya kali sebagaimana mestinya, misalnya sebagai saluran untuk mengairi areal persawahan, membuat ribuan bahkan puluhan ribu hektar sawah tak bisa diairi. Kondisi seperti ini tentunya membuat petani merugi karena keterancaman terhadap gagal panen menjadi momok yang menakutkan.
Salah satu hal mengapa terjadi pendangkalan pada kali adalah banyaknya bangunan di sepanjang garis sempadan sungai sehingga alat berat tidak bisa lewat untuk mengeruk atau melakukan normalisasi kali.
Itu misalnya yang terjadi di aliran kali di SS ( Saluran Sekunder ) Pulosari yang membatasi dua kecamatan, yakni Desa Sukajadi ( Kecamatan Sukakarya) dan Desa Sukadarma ( Kecamatan Sukatani). Di sebelah hilir kali di SS Pulosari itu, sebut Sukma, terdapat sekitar 700 hektar sawah yang membutuhkan saluran air.
Adanya sekitar 200 bangunan liar di kanan kiri SS Pulosiri membuat normalisasi kali tidak bisa dilakukan karena alat berat tidak bisa masuk.
Atas dasar hal itulah pihak Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air melakukan koordinasi dengan Satuan Polisi Pamong Praja dan instansi terkait untuk melakukan penertiban bangunan liar. Dengan pendekatan yang humanis oleh Satpol PP dan instansi terkait lainnya, 200-an bangunan liar tersebut dapat dilakukan pada Senin (11/12).
Dikonfirmasi EXPOSKOTA.COM , Selasa ( 12/12) Sukma mengatakan, usai dilakukan penertiban seratusan bangunan liar di sepanjang saluran sekunder tersebut, pihaknya pun langsung melakukan normalisasi.
Dengan kolaborasi dan kerjasama lintas sektoral, baik dengan Satpol PP, PLN , kecamatan dan pemerintahan desa, lanjut Sukma, penertiban bangunan dan normalisasi saluran sekunder/ kali bisa berjalan dengan baik.
” Harapan kami dengan telah selesainya normalisasi pada SS Pulosiri ini ratusan sawah di hilir bisa terairi dengan sempurna,” ujar Sukma.
( agus suzana)