EXPOSKOTA.COM- Open Defecation Free (ODF) di Kabupaten Bekasi terbilang masih rendah, masih di bawah 45 persen di antara kabupaten/kota se-Jawa Barat. Ini tentunya menggambarkan perilaku hidup sehat di wilayah ini masih belum begitu bagus.
ODF atau Stop Buang Air Besar Sembarangan adalah kondisi ketika setiap individu dalam komunitas tidak buang air besar sembarangan, Pembuangan tinja yang tidak memenuhi syarat sangat berpengaruh pada penyebaran penyakit berbasis lingkungan.
Perilaku buang air besar sembarangan (BABS/Open defecation) termasuk salah satu contoh perilaku yang tidak sehat. BABS/Open defecation adalah suatu tindakan membuang kotoran atau tinja di ladang, hutan, semak – semak, sungai, pantai atau area terbuka lainnya dan dibiarkan menyebar mengkontaminasi lingkungan, tanah, udara dan air.
Karena tingkat ODF yang masih rendah itulah Pemerintah Kabupaten Bekasi bakal menggelar Deklarasi ODF pada Kamis 14 Desember mendatang.Untuk itu para camat di Kabupaten Bekasi diimbau untuk juga menggelar Deklarasi ODF Tingkat Kecamatan dengan peserta para kepala desa/lurah.
Terkait adanya agenda tersebut, Camat Cikarang Barat, Lukman Hakim, menyatakan pihaknya juga telah menggelar Deklarasi ODF Tingkat Kecamatan pada Kamis, 07 Desember 2023 di Desa Kalijaya dan Desa Telagamurni. Dimana acara tersebut juga dihadiri pihak Puskesmas, para kepala desa dan jajarannya, para Ketua RW dan RT serta para tokoh masyarakat.
Disisi lain, Camat Lukman yang rajin blusukan ke pelosok kampung ini , pun tak henti-hentinya menyampaikan ke masyarakat akan pentingnya ODF .
“Stop Buang Air Besar Sembarangan merupakan salah satu indikator penting dalam penurunan angka Stunting di daerah,” ujar Camat kepada EXPOSKOTA.COM.
Dijelaskan Lukman, dengan stop buang air besar sembarangan (STOP BABS) akan memberikan banyak manfaat, antaranya menjaga lingkungan menjadi bersih, sehat, nyaman dan tidak berbau. Tidak mencemari sumber air yang dapat dijadikan sebagai air baku air minum atau air untuk kegiatan sehari-hari lainya seperti mandi dan cuci.
Dampak yang paling sering terjadi akibat buang air besar sembarangan ke sungai, jelas Camat Lukman, adalah terinfeksi bakteri Escherichia coli, yang bisa membuat orang terkena diare. Bakteri Escherichia coli juga dapat mengakibatkan dehidrasi, sehingga kondisi tubuh menurun dan rentan terkena penyakit lainnya. ( agus suzana)