SUAMI cap apa Jujun ini? Istri khusyu beribadah haji ke tanah suci Mekah biar dapat pahala, di kampungnya dia malah khusyu memaki wanita biar bisa berbuka paha
Padahal kurang apa Lastri? Dengan pekerjaannya sehari-hari sebagai bidan, Jujun gak perlu khawatir akan nambah anak, jika menang dia tak ingin nambah anak, karena Lastri bisa memilih alat kontrasepsi apa saja yang dia suka .
<span;>Tapi yang namanya laki-laki, seringkali bosan dengan hidangan yang itu-itu aja. Sekali- kali pengen juga ‘hidangan’ lain yang lebih pedas dan lebih kental kuahnya. Apalagi kalau setan kelas atas sudah menggoda, misalnya dengan bisikan: ” Lu kan pengusaha Jun. Gengsilah kagak bisa nyobaain perempuan lain!”.
Sebagai pengusaha tambang , Jujun pastilah punya segalanya . Kalau pake istilah orang Bekasi mah ‘ tajir melintir’. Dengan begitu urusan menaklukkan perempuan hingga bisa berbuka paha dan bergamit rasa padtilah hal yang mudah baginya .
Satu hal juga, jika urusan ‘ bawah perut’ sudah menagih , situasi dan kondisi apapun bukan lagi menjadi hal yang dipertimbangkan. Malah karena istrinya sedang beribadah haji dijadikan kesempatan untuk mendapatkan yang sempit-sempit.
<span;><span;>Oleh karenanya, setelah Jujun mengantar istrinya, Lastri ke Bandara, bukannya langsung pulang ke rumahnya di Kabupaten Kolaka Utara ( Kolut) Sulawesi Tenggara<span;><span;>, tapi malah menjemput Rani, selingkuhannya dari Makasar.untuk dibawanya ke wisma di wilayah Kolaka.
Rencana aksi Jujun dan sang selingkuhan yang akan masuk hotel sejatinya sudah terendus keluarga Rani, salah satunya oleh Herman, sang adik kandung. Aksi penguntitan rupanya tidak disadari Jujun. Maklum hati dan pikirannya sedang konsen ke hal yang indah-indah, jadi hal-hal yang berbau bahaya tidak diindahkannya.
Maka yang kemudian terjadi adalah, penggerekan di salah satu kamar wisma tersebut langsing dilakukan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
Dengan cara seksama, bahwa penggerebekan dilakukan dengan disaksikan keluarga Lastri. Dalam tempo yang sesingkat-singkatnya, mereka tidak menginginkan atau memberikan kesempatan Jujun dan selingkuhannya terbang melayang ke sorganya dunia.
Dan setelah pintu kamar wisma itu didobrak, Tina sudah berganti pakaian dengan daster tidur. Cuma belum dapat konfirmasi lebih lanjut apakah keduanya sempat tidur bareng atau belum.
<span;>Dasar Jujun, mentang-mentang tinggal di Kolaka, kepengennya kolokan . ( suzana)
<span;><span;>catatan: demi menjaga privasi, nama para pelaku penulis samarkan.