EXPOSKOTA.CO-Usianya masih muda baru 28. Cantik pula. Tapi sayang nasibnya tak secantik wajahnya . Punya suami pengangguran , sementara anak sudah dua orang, memaksa Winda harus mencari pekerjaan. Kebetulan ada warung bakso yang butuh pelayan, melamarlah Winda ke situ.
Melihat kecantikan sang pelamar yang bak artis sinetron, Zahrudin bos bakso langsung menerima lamaran Winda . Punya pelayan secantik ini pasti daganganku bakal laris manis tanjung kimpul, dagangan habis duit kumpul. Kira-kira seperti itu Zahrudin membatin.
Benar saja dugaan Zahrudin. Begitu Winda menjadi pelayan, warung bakso Zahrudin benar-benar laris manis. Dari hari ke hari makin banyak saja pembeli yang saling berganti masuk warung bakso. Mungkin juga bukan karena baksonya yang enak dinikmati tapi karena Winda sang pelayannya yang enak dipandang.
Semakin ramainya warung bakso karuan saja membuat sang majikan makin sayang kepada Winda sang pelayan. Sering bertemu tiap hari akhirnya membuatnya jatuh hati kepada Winda si pelayan.
Kalau sehari-hari Winda sibuk mengolah bakso, boleh dong sekali-kali bakso-ku juga diolah, begitulah otak Zahrudin mulai ngeres. Usia Winda yang lebih muda 20 tahun darinya, tentu saja semakin bikin Zahrudin gairah .
Cuma satu masalah , lokasi mereka yang di pelosok kampung di Kabupaten Ogan Komering Ulu ( OKU) jauh dari tempat penginapan apalagi hotel. Lantas di mana asmara ini harus dieksekusi?
jadi tak perlu jauh-jauh mencari hotel atau penginapan untuk memanjakan bakso-nya , Zahrudin berpendapat cukup di warung saja. Praktis dan efisien. Apakah akan romantis dan bikin kepengen, itu kan bisa diatur kemudian bagaimana Winda dalam mengolah dan meramu bakso dan urat sang majikan.
Karena hasrat sudah memuncak sudah sampai ke ubun-ubun paling atas dan tak bisa ditunda-tunda lagi, warung bakso pun segera ditutup meski baru jam delapan lewat enam menit karena harus ada yang di-86.
Berasyik masyuklah keduanya, pasangan majikan dan pelayan. Sebagai pelayan, Winda sudah bertekad untuk melayani sang majikan secara seksama cuma dalam tempo yang selama mungkin anda
“Wah, bakso-mu beda sama bakso yang sehari-hari aku bikin ya mas, sering melejit kalo diremas-remas, bakso-mu mah anteng gak melejit kalo diremas, cuma gayung-nya aja yang jadi tambah panjang,” mungkin seperti itu mereka bercanda sambil berhubungan intim.
Warung bakso yang sudah tutup pada sekira jam 8 malam itu membuat banyak warga curiga. Karena biasanya warung tersebut yang selalu ramai baru tutup di atas jam 10 malam.
Sejhmlah warga yang curiga diam-diam mengendap ke warung bakso tersebut. Sebagian warga yang menempelkan telinga ke jendela kayu warung bakso itu mendengar suara desah manja saling bersahutan.
Warga yang curiga ada pasangan manusia yang sedang ‘mengolah bakso dan urat di warung tersebut mendobrak warung itu untuk membuktikan dugaan mereka.
Benar saja, juragan bakso dan pelayannya mereka dapatkan sedang ‘ kuda-kudaan’ dalam keadaaan tanpa berpakaian.
Demi mencegahnya terjadi amuk massa, pasangan selingkuh, majikan dan pelayan tersebut langsung diamankan ke Polsek Muaradua
Saat diperiksa untuk membuat Berita Acara Pemeriksaan (BAP) di Polres OKU Selatan, Winda yang telah bersuami dan memiliki 2 anak mengaku sudah tiga bulan menjalin hubungan gelap dengan juragan bakso tempatnya bekerja.
Dalam pemeriksaan, Winda juga mengaku sudah lima kali meramu bakso dan urat dengan majikannya.
” Sudah terlanjur basah, tak ada lagi yang perlu disesali. SeOkdangkan suami saya tidak pernah memikirkan saya, bahkan rokok dan makan suami, saya yang menanggungnya,” begitu Winda berucap saat pak polisi memeriksanya.
Karena suami dari Wnda tidak membuat laporan pengaduan, pihak Polsek pun mengembalikan kasus ini untuk diselesaikan secara kekeluargaan.
Winda yang merasa sudah nyaman dengan kasih sayang sang juragan, sepertinya merasa ingin selalu berada dalam pelukan si majikan.
Terlanjur basah dan nasi sudah menjadi bubur. Kalau ditanya enakan mana bubur dengan bakso, kalian pasti tahu apa jawaban Winda sang pelayan. ( suzana)