EXPOSKOTA.COM- Pemerintah Kabupaten ( Pemkab) Bekasi perlu segera membangun instalasi khusus pengelolaan air limbah domestik ( PALD). Hal ini bisa memungkinkan masuknya Pendapatan Asli Daerah ( PAD).
“Dengan memiliki instalasi khusus, kita bisa mengembangkan lebih jauh kedepannya, instalasi limbah domestik komunal ketika membangun perumahan baru,” ujar Kepala Balitbangda Kabupaten Bekasi, Dwi Sigit baru-baru ini.
Keseriusan Pemerintah Kabupaten Bekasi untuk bisa membangun atau memiliki instalasi PALD, sebut Indra, misalnya dengan telah dilakukannya diskusi panel Pengelolaan Air Limbah Domestik (PALD) beberapa waktu lalu . Dari diskusi ini diketahui, air limbah domestik akan bernilai ekonomis jika dikelola dengan optimal.
Diskusi panel pengelolaan UPT-PALD, terang Indra, merupakan agenda prioritas untuk mengembangkan lembaga pengelola air limbah domestik tersebut.
Sigit menyebutkan, Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) mampu mengurangi pencemaran air dengan menghilangkan kontaminan dari air limbah, sehingga efluen yang dihasilkan dapat diolah kembali menjadi air bersih yang aman dibuang ke lingkungan.
Kemudian juga bisa mengurangi resiko gangguan kesehatan, karena air limbah yang tidak diolah dengan baik dapat menyebabkan penyebaran penyakit. Dengan IPAL, kontaminan berbahaya seperti bakteri dan virus dapat dihilangkan.
Di sisi lain, lanjut Sigit, melalui penggunaan IPAL, kualitas air di perairan dapat meningkat, sebab air yang dibuang ke lingkungan sudah melalui proses pengolahan agar lebih bersih dan tidak lagi mengandung kontaminan berbahaya.
Dan hal yang tak kalah pentingnya adalah, IPAL akan mengurangi pencemaran air, maka lingkungan perairan seperti sungai dan laut akan menjadi lebih bersih dan sehat. Hal ini akan berdampak positif bagi keberlangsungan kehidupan biota di perairan.
Bagi kalangan industri, IPAL juga dapat membantu industri agar kadar limbahnya lebih sedikit dan konsentrasi polutannya lebih aman dibuang ke lingkungan. Ini dapat membantu menjaga prinsip keberlanjutan (sustainability) industri dan meningkatkan citranya di mata masyarakat.
Sigit melanjutkan, pihaknya juga sudah bekerjasama dengan Unisma Bekasi melakukan riset PALD , sebagai bukti keseriusan Pemkab Bekasi dalam mengembangkan PALD lebik ekonomis lagi.
“Dengan adanya kajian ini, potensi terkait dengan pengembangan limbah air domestik bisa dikerjakan dengan optimal,” tambahnya. Saat ini, ada sekitar 40 pengusaha yang bergerak dalam pengelolaan limbah air domestik di Kabupaten Bekasi.
Meski begitu, Sigit optimis pengelolaan air limbah domestik oleh Pemkab Bekasi masih memiliki potensi yang cukup besar. Misalnya saja, saran Indra, dengan membangun instalasi khusus pengelolaan air limbah tersebut. (advetorial/agus suzana)