EXPOSKOTA.COM- Para pemilik dan pengemudi angkutan kota ( angkot) di Kabupaten Bekasi berharap Pemerintah Daerah bersikap bijak untuk memahami nasib mereka yang terdampak setelah beroperasinya bus BTS ( By The System) Trans Wibawa Mukti .
Hal itu disampaikan Sunarno, pemilik angkot K-64 ( rute Terminal Cikarang -Terminal Tanjungpura Karawang) saat beraudensi dengan Organda Kabupaten Bekasi, Senin (09/12) dan diterima pengurus Organda Kabupaten Bekasi, Irsandi .
Sunarno, pada kesempatan tersebut menyampaikan, bahwa pihaknya mendukung sepenuhnya kebijakan Penetapan untuk mengoperasikan Bus Trans Wibawa Mukti, asalkan tetap mempertimbangkan nasib para pengemudi angkot.
Sunarno bahkan mengajak rekan kerja untuk berfikir bijak, semangat, ikhlas.” Rizki tidak akan tertukar, ” ujarnya.
Perhatian ini, lanjut Sunarno, bukan mulai sekarang, bahkan sejak 2016 sudah dilakukannya lakukan, sehingga rekan kerjanya selalu peduli dan sayang dengan pekerjaan. Disiplin dan tanggung ja
” Saat ini memang di jalur K-64 belum dilalui Trans Wibawa Mukti. Namun tidak tertutup kemungkinan akan dilewati juga. Untuk itulah kami jauh-jauh hari mengantisipasinya,” ujar Sunarno .
Sunarno menjelaskan, sejatinya pemilik angkot K-64 taat pada aturan pemerintah, termasuk dalam membayar pajak kendaraan. Namun pihaknya kecewa, karena koperasi angkutan tempatnya bernaung, yakni Koanda ( Koperasi Angkutan Organda) sampai saat ini belum berbadan hukum, salah satunya belum memiliki NIB ( Nomor Induk Berusaha) sehingga semua angkot yang bernaung dibawah Koanda terkendala saat akan membayar pajak kendaraan bermotor .
” Sesuai ketentuan hukum yang berlaku, angkutan umum tidak bisa membayar pajak kendaraan bermotor atas nama pribadi, tetapi harus dengan badan hukum, semisal koperasi,” tegas Sunarno.
Sunarno mengaku sudah menyampaikan masalah ini ke Organda, namun sampai saat ini belum ada reaksi yang berarti .
Dialog Dengan Pengemudi
Sementara itu terkait dengan keinginan para pengemudi angkutan umum yang trayeknya bersinggungan dengan Koridor 1 Trans Wibawa Mukti, Kepala Bidang Angkutan pada Dinas Perhubungan Kabupaten Bekasi, Firman Arif Sembada, mengatakan, pihaknya sudah melakukan sosialisasi dan dialog dengan para pemilik maupun pengemudi angkutan umum tersebut.
Salah satu hasil dialog tersebut, pihak Dinas Perhubungan Kabupaten Bekasi akan mengurangi jumlah Selter Trans Wibawa Mukti.
” Saat ini pada koridor 1 terdapat 52 Selter . Atas usulan para pengemudi angkutan umum, Selter tersebut akan banyak dikurangi,” tegas Firman.
Firman juga mendukung agar angkutan umum yang ada saat ini untuk menjadi feeder atau angkutan pengumpan menuju selter Wibawa Mukti. ( augus suzana)