SEBAGAI pejabat inspektorat, tugas sehari-hari Nursin adalah melakukan pemeriksaan terhadap kasus yang melibatkan aparatur sipil negara ( ASN). Tapi kini giliran dia yang harus diperiksa karena berselingkuh dengan Anita, seorang wanita cantik yang juga berstatus ASN.
Kita pastinya sering dengar ada tiga hal yang selalu dikejar laki-laki dewasa, yakni harta, tahta dan wanita. Nursin sebenarnya sudah punya ketiganya. Harta, sebagai pejabat inspektorat pastinya dia punya. Tahta juga sudah dia punya karena posisinya sebagai pejabat merupakan tahta tersendiri.
Wanita? Nah ini yang dia masih pengen dapatkan lagi. Jadi meski di rumah sudah ada istri yang siap melayani kapan saja , buat Nursin rupanya belum cukup. Perlu situasi dan rasa yang beda.
Kebetulan dalam satu kegiatan dinas, Nursin yang pejabat di Inspektorat Ogan Komering Ulu bertemu dengan Anita, ASN cantik yang bertugas di Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Selatan.
Yang lelakinya punya jabatan dan yang perempuannya cantiknya aduhai, maka klop-lah sudah. Hubungan atau jalinan asmara pasangan dewasa, apalagi sih yang mereka tuju kalau bukan urusan sekitar bawah perut,? Apalagi jika setan udah campur tangan, urusan yang terkait dengan ranjang menjadi hal yang gampang buat diterjang.
“Jangan tunda-tunda lagi, Bro. Rugi ente cewek cantik kayak gitu ente anggurin. Apalagi dia kan petugas Dinas Kehutanan, ” hutan”-nya pasti lebat dan subur tuh,” kira-kira kayak gitu dah setan kalau udah ngomporin orang. Yang imannya tipis pastinya akan langsung ngejawab, ” OK Bos, siap laksanakan. 86″
Setan yang satu sukses ngomporin Nursin, sementara setan satunya lagi justeru ‘ kompor’-nya lebih mantap, apinya biru dan cepat panas saat ngomporin Anita. Makanya sehari gak ketemu gacoannya yang pejabat itu, bikin Anita belingsatan kayak cacing kepanasan.
Cuma satu hal yang terlupakan dari si Anita , bahwa gerak geriknya mulai mencurigakan. Atau lebih dantanya, bikin suaminya , Anton mulai curiga. Dan itu diluar kewaspadaan sang istri. Gara-gara kepengen nyari kepuasan di luaran sana, Anita jadi lupa akan kewaspadaannya.
Anita yang suatu hari pamit kepada suaminya mau memeriksa hutan, suaminya sengaja mengijinkan. Itu karena sang suami tahu, kalau istrinya bukannya mau memeriksa hutan, tapi sebaiknya justeru ‘ hutan’-nya yang cuma sepetak itu mau diserahkan ke orang lain untuk digarap.
Diam-diam suami Anita membuntuti istrinya , sampai kemudian janjiian di tengah jalan dan lanjut berduaan ke hotel di daerah Jaka Baring, Palembang. Begitu tahu istrinya masuk hotel, Anton sang suami, minta bantuan polisi dari Polres Banyuasin.
Selang waktu selama Anton dalam perjalanan ke kantor polisi, rupanya Nurdin dan Anita tengah melakukan ‘rapat dinas‘ alias saling merapatkan diri buat beradegan panas.
Terbukti, saat suami dan polisi menggerebek kamar hotel, keduanya ternyata benar sedang rapat dinas. Keduanya kemudian digelandang ke Mapolres Banyuasin.
Oh Nurdin, gara-gara Harta, Tahta dan Anita, gara-gara naikkin Anita, kini harus turun tahta. ( suzana)